Minggu, 21 Juni 2015

MAKALAH MANAJEMEN LOGISTIK “PENGADAAN DAN SISTEM LOGISTIK”


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari manajemen logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu. Manajemen kegiatan logistik individual seringkali di bawah perngarahan dan pengawasan dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan. Bila dilihat dari siklus fungsi-fungsi logistik maka tahap pertama fungsi logistik adalah rencana kebutuhan logistik. Tahap berikutnya yakni tahap kedua adalah semua kegiatan menyediakan barang-barang logistik untuk menunjang pelaksanaan tugas seluruh organisasi. Pelaksanaan suatu rencana logistik yang telah direvisi itu biasanya menyangkut modifikasi prosedur operating atau perubahan besar dalam jaringan kerja sistem yang ada. Bergantung pada situasi perencanaannya, banyak sekali pengumpulan dan analisa data yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan suatu rencana.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis mengajukan rumusannya masalah secara singkat sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan pengadaan logistik?
2.      Bagaimana cara pengadaan logistik?
3.      Bagaimana sistem pengadaan logistik?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah, yaitu :
1.      Mengetahui pengertian pengadaan logistik.
2.      Mengetahui cara pengadaan logistik.
3.      Mengetahui sistem dari pengadaan logistik.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian dan Cara Pengadaan Logistik
Pengertian pengadaan dalam buku manajemen logistik ialah segala kegiatan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Pengadaan dapa mempengaruhi keseluruhan proses arus barang karena merupakan bagian penting dalam proses tersebut, karena itu pengadaan harus dianggap sebagai fungsi yang strategis dalam manajemen logistik, dimana dalam pelaksanaan pengadaan ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup, pada waktu yang tepat dan harus diganti dengan cara berkesinambungan dan teratur. Dengan pelaksanaannya yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pengadaan barang dalam sehari-hari disebut juga pembelian dan merupakan titik awal pengendalian persediaan jika titik awal ini sudah tidak tepat, maka pengendalian akan sulit dikontrol. Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian, tetapi didasarkan atas pilihan berbagai alternatif dengan berpedoman pada prinsip alternatif mana yang paling praktis, efisien dan efektif. Pengadaan logistik dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
1.      Pembelian melalui pelanggan terbuka.
2.      Pembelian melalui pelanggan terbatas.
3.      Pembelian dengan pertunjukan langsung.
Proses pengadaan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
·         Perencanaan dan penentuan kebutuhan
·         Penyusunan dokumen tender
·         Pengiklanan atau penyampaian dengan lelang
·         Pemasukan dan pembukuan penawaran
·         Evaluasi penawaran
·         Pengusulan dan penentuan pemenang
·         Pengaturan kontrak



Dalam pembelian harus dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain :
Ø  Harga yang kompetitif
Ø  Pelayanan yang cepat
Ø  Pemberian kredit yang menguntungkan dengan tingkat harga yang kompetitif
Pengadaan logistik meliputi semua barang-barang suatu organisasi dan itu mencakup barang-barang bergerak terdiri barang-barang habis pakai dan barang-barang tidak habis pakai. Barang habis pakai misalnya kertas, tinta dan lain-lain. Sedangkan barang tidak habis pakai bergerak meliputi tanah dan gedung.

B.      Sistem Pengadaan Logistik
Prespektif yang tepat untuk memulai meninjau kegiatan logistik adalah dengan mendapatkan pengertian tentang kekuatan-kekuatan intern dan ekstern yang mempengaruhi disain dari sistem logistik suatu perusahaan. Sebagaimana halnya operasi dan koordinasi logistik itu harus terpadu, maka keempat bidang sistem operating sistem ini pun harus pula berfungsi sebagai suatu totalitas..
Kekuatan-kekuatan luar dari perusahaan adalah kekuatan bisnis lingkungan yang membatasi fleksibilitas disain perusahaan itu. Secara bersama-sama kekuatan-kekuatan ini merupakan suatu lingkungan ekologis bagi perusahaan, meliputi struktur industri, perbedaan pasar pemerintah dan peraturan hukum, jaringan kerja industri, keadaan perekonomian dan gabungan saluran transaksi.
Jika suatu perusahaan mau bertahan hidup, maka seluruh sistemnya haruslah berfungsi sebagai totalitas. Dilihat secara sendiri-sendiri, masing-masing sistem ini atau setiap pusat kegiatannya tidak banyak manfaatnya. Apabila suatu bagian tertentu memberikan sumbangan kepada total usaha, maka bagian tersebut mamperoleh manfaat ekonomis.
Di dalam perusahaan, sistem logistik itu sangat perlu bagi terlaksananya transaksi. Perusahaan yang menikmati efisiensi logistik akan memperoleh keuntungan dalam biaya dan jasa-jasa yang sulit diganti. Perusahaan yang telah memiliki jaringan fasilitas terpadu, kemampuan transportasi, komunikasi dan penanganan yang selaras dengan usaha-usaha keuangan.
Keseimbangan dalam sistem logistik dan keseimbangannya dengan bagian-bagian lain dari perusahaan adalah perlu selalu disesuaikan. Dalam jangka panjang, berbagai perobahan ekonomi dan institusional dapat membuang sistem yang ada itu tidak memadai lagi. Kekurangan itu dapat meningkatkan biaya atau kerugian keuntungan kompetitif dari perusahaan-perusahaan saingan.
Ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk sistem logistik, yaitu :
1.      Struktur Lokasi Fasilitas
Jaringan fasilitas yang dipilih oleh suatu perusahaan adalah fundamental. Jumlah, besar dan pengaturan geografis dari fasilitas yang dioperasikan mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan pelayanan terhadap nasabah perusahaan dan terhadap biaya logistiknya. Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana dan melalui mana meterial dan produk-produk diangkut, untuk tujuan perenacanaan, fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pabrik, gudang dan toko. Seleksi serangkaian lokasi yang unggul dapat memberikan banyak keuntungan yang kompetitif.
2.      Transportasi
Peusahaan mempunyai 3 alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Pertama, armada peralatan swasta dapat dibeli dan disewa. Kedua, kontrak khusu dapat diatur dengan spesialis transport untuk mendapatkan jasa pengangkutan. Ketiga, suatu perusahaan dapat memperoleh jasa dari suatu perusahaan transport berijin.
3.      Pengadaan Persediaan
Kebutuhan akan transport di antara berbagai fasilitas itu didasarkan atas kebijaksanaan persediaan yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Secara teoritis suatu perusahaan dapat saja mengadakan persediaan setiap barang yang ada dalam persediaannya. Tujuan dari integrasi persediaan ke dalam sistem logistik adalah untuk mempertahankan jumlah item yang serendah mungkin yang sesuai dengan sasaran pelayanan untuk nasabah.
4.      Komunikasi
Komunikasi adalah kegiatan yang seringkali diabaikan dalam sistem logistik. Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak sekali masalah. Kekurangan tersebut dapat digolongkan kedalam dua kategori besar. Pertama, informasi yang diterima mungkin tidak benar. Kedua, informasi mungkin kurang akurat dalam hal kebutuhan suatu nasabah tertentu.
5.      Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan dan penyimpanan menembus sistem ini dan langsung berhubungan dengan semua aspek operasi. Ia menyangkut arus persediaan melalui dan di antara fasilitas-fasilitas dengan arus tersebut yang hanya bergerak untuk menanggapi kebutuhan akan suatu produk atau material.

C.     Sistem Logistik Yang Lazim
Ada 3 pola yang menonjol yang banyak dipakai untuk operasi logistik, yaitu :
1.      Sistem Eselon
Istilah ini mengandung arti bahwa arus produksi atau material itu berlangsung melalui serangkaian lokasi yang berurutan sejak ia bergerak dari tempat awal ke tujuan akhir. Sistem Eselon menggunakan gudang-gudang dengan tujuan untuk emnggabungkan beraneka ragam produk ke dalam suatu pengiriman tunggal yang besar jumlahnya. Situasi eselon ini mengutamakan penggudangan dengan maksud memperoleh keuntungan dari volume besar di samping menyediakan jenis produk yang lengkap.
2.      Sistem Langsung
Bertolak belakang dengan pola eselon adalah sistem yang beroperasi langsung dari salah satu atau sejumlah pusat penumpukan persediaan. Perusahaan yang menjalankan distribusi mendapatkan bahwa usaha pemasaran mereka paling baik ditunjang oleh suatu perusahaan sentral.
3.      Sistem Fleksibel
Sistem logistik yang paling lazim adalah sistem yang mengkombinasikan prinsip-prinsip eselon dengan prinsip-prinsip sistem langsung menjadi satu pola operasi yang fleksibel, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya. Selektivitas persediaan didorong adanya dalam desain sistem logistik.
Masing-masing perusahaan menghadapi masalah pemasaran yang berlainan, dan memakai kebijaksanaan logistik yang fleksibel yang berbeda-beda pula dalam hal penggudangan. Perusahaan ini harus mempelajari kebutuhan-kebutuhan logistiknya sendiri untuk menentukan pola yang paling baik bagi kebutuhan pelayanannya dengan total biasya yang terendah.  










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:
ü    Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.
ü    Biaya pergudangan dan lokasi penempatan gudang
ü    Biaya untuk melakukan dekonsolidasi.
ü    Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
ü    Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi termasuk biaya dan waktu yang diperlukan.
Logistik pada gilirannya ditentukan oleh lokasi yang tepat untuk menghantarkan kebutuhan barang kepada konsumen pada harga yang murah, waktu yang tepat dan kualitas yang baik.
Dengan penegelolaan manajemen logistic dan penelolaan manajemen persediaan yang baik maka tujuan perusahaan bisa tercapai dengan cepat dan tepat. Untuk itu berbagai tantangan harus benar-benar bisa ditangani oleh suatu perusahaan. Kegiatan ini harus didukung dengan pelayanan yang baik dan bisa memberikan kepuasan pelanggan agar setiap produk yang dihasilkan bisa memberikan manfaat yang tepat kepada pelanggan.

B.     Saran
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana mendapatkan keuntungan yang tinggi dan membuat setiap pelanggan merasa puas terhadap setiap produknya. Maka dari itu untuk mencapai tujuan itu diperlukan planning yang matang baik itu bagaimana mengelola SDA,SDM,manajemen logistic,manajemen persediaan dan pelayanan pelanggannya,maupun structure organisasinya. Semua aspek itu harus bisa dijalankan dengan prosedur yang sudah diterapkan sebagai strategi suatu perusahaan itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan utama sebuah perusahaan bisa tercapai dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA



1 komentar: